Kenapa...??? Lah HP kan benda
mati, ya gak perlu dimatiin lah... (wah, ngajak berantem neh yg nanya...).
Serius Gan, begitu kita masuk ke dalam pesawat, mbak2 Pramugari yg ramah2 atau
mas2 Pramugara selalu mengingatkan untuk mematikan HP sampai dengan mendarat
dan keluar dari pesawat.
Apa yg mereka ucapkan atau
ingatkan kepada kita memanglah bukan iseng2 belaka melainkan memang ada aturan
yg dikeluarkan oleh pemerintah dalam hal ini adalah “Instruksi Direktur
Keselamatan Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara No. AU/4357/DKP.0975/2003”
tentang larangan menggunakan ponsel di pesawat udara. Gak maen2 Bro, ancaman
hukuman penjara dan denda ratusan juta menyertai instruksi Pak DirKesPen ini.
Beberapa kali pernah terdengar
kasus bagaimana Airline menuntut penumpang yg nakal yg tidak mengindahkan
aturan ini dan bahkan ada juga pejabat yg melanggarnya. Sepertinya sepele, tapi
dampaknya luar biasa berbahaya terhadap keselamatan penerbangan. Ntar lagi ane
jelasin sedikit demi sedikit, ente2 sabar aja, terus baca artikel ini dengan serius...
Perangkat elektronik di pesawat,
banyak yg menggunakan gelombang elektromagnetik untuk berbagai macam fungsi. Sedangkan
HP juga menggunakan gelombang elektromagnetik. Yg akan terjadi apabila HP dalam
kondisi aktif di pesawat adalah gelombang elektromagnetik HP akan mengganggu
atau menginterferensi gelombang elektromagnetik perangkat elektronik di
pesawat.
Untuk gampangnya, coba deh ente
deketin HP ente ke tipi atawa speaker radio atawa CD, kan pasti bakal ada suara
...tretektretektretek... dan gambar di layar tipi ente terganggu, suara radio
atawa CD ente juga terganggu. Coba bayangkan apabila itu terjadi pada perangkat
elektronik di pesawat, apa yg akan terjadi...??? Apa...??? Jawab...!!! (lho...)
Aturan pilot bisa mendengarkan
instruksi dari ATC, jadi gak bisa. Yg seharusnya pilot bisa membaca radar cuaca
dengan akurat jadi gak jelas. Blm lagi perangkat pendaratan seperti ILS yg
terganggu, sedangkan pesawat akan mendarat. Belum lagi perangkat yg membaca ketinggian
pesawat dari permukaan laut yg bakal terganggu, dan lain2 yg bisa membahayakan
penerbangan. Lha kalo pesawat celaka, gak cuma yg punya HP aja yg ikut celaka,
tapi seluruh penumpang pun jadi celaka, blm lagi orang2 yg gak tau apa2 ikutan
ketimpa pesawatnya.
Logikanya rules (instruksi dirjen) Indonesia berlaku di bandara & ruang udara, namun ternyata tidak dipatuhi oleh semua maskapai asing yang sedang beroperasi di bandara & ruang udara Indonesia termasuk maskapai asing besar yang sudah terkenal. Hanya pada saat menjelang take off dan landing yang dilarang. Sesasat setelah pesawat airborne/take off dan touch/landing, pramugari/a segera mengumumkan bahwa penumpang sudah diijinkan kembali menggunakan Hp.ini berarti selama dalam pesawat kecuali 2 waktu tsb, penggunaan Hp tidak dilarang. Demikian, sekadar informasi moga bermanfaat.
ReplyDeleteTerima kasih Pak atas masukannya...
ReplyDeletemau tanyanih kalo pendaftaran masuk kuliah dan kerja jadi ATC ada persyaratan tinggi badan minimalnya gaa??? terus apa jadi ATC b.inggrisnya harus benar2 bagus?? apa ajasih b.inggris yg sering di pake?
ReplyDeletePersyaratan tinggi badan tentu ada mbak.
ReplyDeletePada saat pendidikan ATC, Bahasa Inggris kita dimantabkan, dan setelah menjadi ATC pun dalam periode tertentu, kemampuan bahasa inggris kita selalu diuji...
Bahasa Inggris yg digunakan pun adalah Bahasa Inggris penerbangan yg baku sehingga memudahkan komunikasi antara Pilot dan ATC, Pilot dan Pilot, ATC dan ATC, sehingga mendukung keselamatan penerbangan itu sendiri...