Dua minggu lebih setelah
hilangnya pesawat Boeing 777-200 Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan
MH370, masih menjadi headline news dimana-mana. Di koran2, berita di tipi,
radio, segala macem situs berita online, blog2 pribadi, komunitas pencinta
penerbangan, sampai ke sekolah2, kantor2, bahkan sampai ke kedai2 kopi dan
malah jadi bahan rumpian para ibu2 di komplek.
Pesawat yg sedianya berangkat
dari Kuala Lumpur ke Beijing itu membawa sedikitnya 239 penumpang itu hilang
dari pantauan radar Pemandu Lalu Lintas Udara setelah lebih kurang 50 menit
terbang pada hari Sabtu tanggal 8 Maret 2014 dan hingga tulisan ini
diterbitkan, blm ada informasi akurat mengenai keberadaan pesawat tersebut dan
juga kabar tentang penumpang dan awak pesawat.
Berbagai teori dan asumsi muncul
dalam pemberitaan di media masa, dan kesemuanya masih jauh dari harapan. Dalam kasus
ini, untuk mengetahui penyebab tragedi ini, ada satu benda yg paling dicari
karena berisi semua informasi tentang penerbangan tersebut, dialah “Kotak Hitam”.
Sebuah benda kecil yg diletakkan di bagian ekor pesawat yg berisi semua data
tentang pesawat, penerbangan tersebut, keadaan cuaca, dan juga rekaman
pembicaraan pilot di dalam cockpit dan juga termasuk pembicaraan pilot dengan
ATC.
Kotak Hitam telah banyak mengungkap
kasus kecelakaan pesawat di berbagai belahan dunia. Dan dari Kotak Hitam
jugalah, banyak pelajaran berharga mengenai keselamatan penerbangan bisa
didapatkan. Perlu sodara2 ketahui, bahwa dalam insiden penerbangan, investigasi
dilakukan bukan untuk mencari siapa yg salah, namun lebih kepada kenapa
kesalahan ini bisa terjadi dan apa yg harus dilakukan agar kesalahan ini tidak
terulang kembali.
Nah, kembali lagi ke pokok
pembicaraan. Kotak Hitam, apakah itu...??? Kotak Hitam yg sejatinya berwarna
oranye itu adalah sebuah alat yg berfungsi merekam segala bentuk pembicaraan yg
dilakukan pilot di dalam cokpit pesawat termasuk juga rekaman pembicaraan pilot
dengan ATC. Tidak hanya itu sodara2, Kotak Hitam juga menyimpan informasi
tentang pesawat, penerbangan tersebut termasuk juga kondisi cuaca. Biasa kita
kenal dengan FDR (Flight Data Recorder) dan CVR (Cockpit Voice Recorder).
Penempatan Kotak Hitam di lokasi
yg dinilai aman dan paling jarang mengalami kerusakan pada saat terjadi
kecelakaan, yaitu di bagian depan pesawat dan di bagian belakang pesawat. Kotak
Hitam dirancang agar tahan terhadap kondisi ekstrim seperti guncangan,
benturan, dan bahkan ledakan sekalipun. Selain itu Kotak Hitam juga tahan air
dan juga api. Sengaja dibuat demikian agar apabila terjadi kecelakaan pesawat,
informasi yg ada dalam Kotak Hitam tersebut tidak rusak.
Dan satu lagi, kalaupun Kotak
Hitam tersebut berhasil diketemukan, tidak semua orang bisa membukanya ataupun
mendapatkan informasi dari Kotak Hitam itu. Kotak Hitam akan dibawa ke pabrik
pesawat tersebut atau perusahaan pembuatnya untuk kemudian diteliti segala
informasi yg ada didalamnya. Baru kemudian informasi tersebut diolah dan
diteliti sehingga dapat diketahui penyebab terjadinya kecelakaan pesawat
tersebut. Dari situlah dapat dijadikan pelajaran sehingga kejadian seperti ini
tidak terulang kembali dikemudian hari.
Semoga kasus yg menimpa pesawat
Boeing 777-200 Malaysia Air MH370 dapat segera menemui titik terang. Apapun yg
terjadi adalah kuasa Allah, manusia hanya berusaha melakukan yg terbaik, semoga
kita semua selalu berada dalam lindungan Allah. Amin...