CIA yg ane maksud bukanlah
Central Intelegence Agency, agen rahasia milik negeri Paman Sam, yg kalo di
pilem2 penuh dengan aksi dan tembak2an. Bukan itu sodara2, melainkan “Calo In
Airport”. Istilah ini bukan dari ane, melainkan dari sohib ane Sekuriti Bandara
yg sering mergokin CIA beroperasi di Terminal Bandara mencari mangsa.
CIA bisa dari mana saja, bisa
dari oknum pegawai Bandara, atawa orang yg kerja di Bandara, oknum dari Maskapai
Penerbangan, atau malah bisa jadi profesional murni. CIA merupakan salah satu
kegiatan yg merugikan calon penumpang dan juga maskapai penerbangan yg paling
susah diberantas. Dari tahun ke tahun, masalah CIA selalu ada, apalagi pada
saat peak season dimana pengguna jasa penerbangan meningkat tajam. Disitulah CIA
memanfaatkan situasi.
Makannya, hati2 kalo mau
berangkat pake pesawat apalagi belum punya tiket. Kalo ada orang yg ramah dan
berpenampilan rapi menawarkan tiket, mending gak usah. Karna dia adalah CIA yg
sedang mencari korban. Kalo mau beli tiket yg di Agen Perjalanan atau ke Loket
Penjualan Tiket milik Maskapai Penerbangan yg ada di Bandara.
Kita musti hati2 kawan, modus
awalnya adalah minta KTP kita. Kalo kita udah sempat kasih kita punya KTP,
berarti kita sudah kena jeratnya. Berlagak sulit mencari tiket, KTP kita
ditahan-tahan, sampe last minute. Begitu waktu keberangkatan udah mepet, CIA
datang dengan tiket yg harganya selangit. Dan lebih parahnya, terkadang nama yg
tercantum di tiket bukan nama kita. Namanya udah terpaksa, mau gak mau tiket
kita bayar juga.
CIA tuh bukannya gak bisa
diberantas, tapi emang susah. Terkadang yg menjadi CIA (seperti yg ane tulis
diatas) adalah orang dalam sendiri, atau bisa jadi orang luar namun dibekingi
oleh orang dalam. Butuh kesadaran (tidak hanya) dari calon penumpang saja,
namun juga semua yg bekerja di Bandara, termasuk pegawai Bandara maupun
Karyawan Maskapai Penerbangan dan pihak2 lain yg bekerja dan beraktivitas di
Bandara.
No comments:
Post a Comment