Lagi hot neh sekarang, kasus baru
yg mewarnai dunia penerbangan di negara kita tercinta. Beberapa hari yg lalu,
santer berita di tipi dan koran serta media online tentang penumpang sebuah
Maskapai penerbangan yg dengan penuh percaya diri dan tanpa paksaan dari pihak
lain membuka pintu darurat pesawat yg ditumpanginya. Lha, kasusnya gimana tuh?
Jadi penerbangan yg memang sudah
tertunda itu terpaksa sampai dibatalkan lantaran ada penumpang yg membuka
jendela darurat. Menurut ane, ada dua macam penumpang yg bisa membuka jendela
darurat di pesawat, yg pertama adalah “Penumpang Warrior”, penumpang yg
berinisiatif cepat membuka jendela darurat beberapa saat setelah pesawat
melakukan pendaratan darurat untuk evakuasi penumpang. Penumpang yg model gini
patut diberi apresiasi lantaran aksinya menyelamatkan banyak nyawa. Nah, kalo
yg kedua adalah “Penumpang Gila”. Lha, koq disebut penumpang gila? Ya iyalah,
lha wong gak ada apa2 koq jendela daruratnya dibuka.
Untuk kasus yg terjadi beberapa
waktu yg lalu, siapa yg harus dipersalahkan? Apakah Maskapai Penerbangannya?
Atau penumpangnya? Atau malah salah guwehhhhh...???
Salah dua2nya tuh, ya Maskapai
Penerbangan, ya penumpang juga salah. Maskapai Penerbangan ane bilang salah
lantaran menelantarkan penumpang. Gile aje, udah tutup pintu eh AC nya kagak
idup2, ya penumpang kepanasan. Penumpang kan naik pesawat, beli tiket mahal2
kan tujuannya untuk bepergian dengan selamat, aman, dan nyaman serta cepat pula
sampai di tujuan, bukannya dijadiin ikan pepes di dalam pesawat. Daya tahan
manusia terhadap panas kan ada batasnya, kalo 5 menit, 10 menit masih bisa
tahan. Lha kalo lebih dari 30 menit ya mana tahan bos. Apalagi pesawat kan
bukan Metro Mini yg jendelanya bisa dibuka. Wajar kan kalo ada penumpang yg
berinisiatif membuka jendela darurat demi udara segar yg penuh kedamaian.
Penumpang juga salah, jendela darurat
itu kan perangkat keselamatan, dan hanya digunakan dalam kondisi darurat untuk
evakuasi penumpang disaat darurat. Dan perlu diketahui, kalo jendela darurat
udah dibuka, nutupnya tidaklah semudah membukanya. Kan di aturan keselamatan
penerbangan yg diperagakan oleh awak kabin dan juga yg tertera di kartu
petunjuk keselamatan hanya mengajarkan cara membukanya, namun tidak ada cara
menutupnya kembali. Coba deh ente2 perhatiin kalo naik pesawat, kan mbak2
pramugari hanya mengajarkan cara membuka jendela darurat. Mana ada yg ngajarin
cara nutup jendela daruratnya. Ane rasa itu Mbak2 Pramugari yg cantik2 dan
ramah2 itu juga gak tau cara masang balik tuh jendela darurat.
Lha kalo pesawat udah bergerak,
dan jendela darurat terbuka, artinya penerbangan harus ditunda atau dibatalkan.
Kan kru pesawat yg tercinta pada gak bisa masang balik tuh jendela darurat.
Buka nya gampang, tapi masangnya susah dan butuh bantuan teknisi pesawat yg
terlatih. Jadi intinya jendela darurat bisa sangat mudah dibuka, namun
sangatlah sulit untuk dipasang balik. Jadi kalo kita mau buka jendela darurat,
ya kita mesti siap tuh pesawat kagak jadi terbang.
bagus ne om bacaannya..
ReplyDeletemakasih mas bro...
ReplyDelete