Tiba2 terbersit dalam benak ane,
dulu gimana ceritanya koq bisa ada ATC. Bagaimana pemikiran orang2 penerbangan
dulu tentang pentingnya pengaturan lalu lintas udara? Trus kenapa koq punya ide
untuk membangun Menara Control? Wah, banyak lah yg jadi pertanyaan buat ane.
Secara dulu waktu ane sekolah ATC, gak ada tuh pelajaran yg membahas asal mula
ATC. Kalo pun ada, ya mungkin ane ketiduran di kelas, jadi gak tau.
Iseng2 buka internet, trus cari
deh di google, eh gak tau nya dapet sodara2. Ada sebuah situs terkenal yg
membahas secara garis besar asal mula kenapa dunia penerbangan butuh yg namanya
pemanduan lalu lintas udara. nah, yuk kita simak bersama-sama tulisan ane yg
gak seberapa ini. Copas dikit kan gak papa sodara2. Lagian kata2nya ane edit
dikit biar lebih enak dibaca dan mudah dipahami, manalah tau nanti keluar di
ujian.
Kita semua tau kalo penemu
pesawat itu bukanlah om alexander soewondo, tapi Wright bersodara sekitar tahun
1903 kalo gak salah. Nah, awalnya penggunaan pesawat itu ya untuk mbedil2in
orang pas perang dunia pertama, tapi kemudian beralih menjadi komersil dengan berdirinya
beberapa perusahaan penerbangan komersil di eropa. Namun selama itu pesawat ya
take off dan landing ya suka2 aja, kan cuma satu2 aja.
Nah kemudian sekitar tahun 1922
terjadi minor collision di Bandara Croydon di London yg kemudian membuat Dirjen
Perhubungan Udara nya Inggris mengeluarkan NOTAM 62/1922 yg isinya
memberitahukan kepada Pilot yg akan berangkat untuk mendapat urutan
keberangkatan dan sinyal sebagai izin take off dari “Controller”. Waktu itu sih
sinyal yg digunakan berupa bendera merah, namun ternyata bendera merah tersebut
pada posisi tertentu tidak terlihat oleh Pilot lantaran kontur Bandara Croydon
yg tidak rata sehingga kemudian posisi bendera ini dipindahkan ke salah satu
balkon pada gedung tertinggi disitu. Kemudian pada tahun 1922 bulan Juli, di
Croydon dibangun sebuah menara dengan sekelilingnya berupa kaca yang dikemudian
hari bangunan ini disebut tower dan menjadi pusat komunikasi bagi seluruh
penerbangan di Croydon. Controller menusukkan “pin” pada peta yg tersedia
setealh menerima laporan posisi pesawat dari Pilot. Dan berdasarkan perhitungan
dan laporan Pilot, Controller menjalankan “pin” tersebut sesuai dengan rute
pesawat tersebut. Dan apabila diperkirakan dua pesawat akan saling melewati
maka Mister Controller akan menginformasikan hal tersebut kepada Mister Pilot.
Kemudian lahirlah yg namanya
“Advisory Service” yg pertama. Lalu pada NOTAM 109/1924 disebutkan “When aircraft
is visible from the control tower, permission to depart will be given from the
tower...”. inilah pertama kali terminologi “Control Tower” digunakan. Dan pada
tahun 1926, sistem pengendalian lalu lintas udara mendapat nama baru yaitu
“Wireless Traffic Control” dan petugasnya disebut “Control Officers”. Pada saat
itu hubungan Pilot dan Controller hanya sebatas gentlement agreement. Hal ini
berubah pada tahun 1927 saat disepakati bahwa Controller tidak hanya memberi
informasi pada Pilot mengenai keberadaan traffic lain, namun berhak memberikan
arah terbang untuk menghindari traffic lawan.