Beberapa kali ane baca di koran,
nonton berita di tipi, atau cerita dari temen2 sesama ATC tentang kejadian
pesawat yg tergelincir pada saat mendarat. Sebenarnya apa sih yg menyebabkan
pesawat bisa tergelincir? Sodara2 sekalian, perlu ente2 pada ketahui bahwa
sebenarnya banyak faktor yg menyebabkan pesawat bisa tergelincir, dari faktor
cuaca, faktor pesawat, human factor, aquaplaning (genangan air di runway),
sampai rubber deposit.
Sebenarnya masih banyak lagi
penyebab pesawat bisa tergelincir, tapi terus terang aja dari lubuk hati yg
paling dalam ane ungkapkan bahwa ane bukanlah seorang expert dalam hal ini.
Nah, sekarang kita bahas tentang “rubber deposit”. Pertama kali ane denger
istilah ini, yg ada dalam pikiran ane langsung ke ban pesawat versus aspal
runway. Bahasa gampangnya sih, rubber itu kan karet, lha yg dari karet itu kan
ban pesawat. Jadi rubber deposit itu bahasa mudahnya ya sisa karet ban pesawat
yg menempel di runwway. Penyebabnya karena gesekan ban pesawat dan aspal runway
yg menyebabkan karet ban terkikis dan menempel di runway.
Lha kalo sekali dua kali landing
sih gak papa, rubber deposit gak banyak. Tapi kalo berkali kali landing, rubber
depositnya kan ngumpul tambah banyak dan tebal. Ini yg bisa membahayakan
keselamatan pendaratan. Apalagi kalo ujan, rubber deposit berubah menjadi
monster yg membuat runway menjadi licin dan bisa menyebabkan pesawat
tergelincir keluar runway.
Lalu bagaimana menanggulanginya?
Ini kan sangat berbahaya kalo dibiarkan. Bandara memiliki Standard Operation
Procedure (SOP) dalam penanganan rubber deposit ini. Dalam periode tertentu,
rubber deposit harus dibersihkan. Caranya macem2, ada yg manual, ada yg pake
kendaraan khusus, dan bahkan ada yg pakai cairan kimia. Semua memiliki
keunggulan dan kekurangannya masing2 dan setiap bandara menggunakan metode yg
berlainan sesiai dengan SOP masing2.
Adapun periode pembersihan rubber
deposit disesuaikan dengan jumlah traffic yg menggunakan runway. Kalo seperti
di Bandara Soekarno Hatta pesawatnya banyak ya harus lebih sering dilakukan
daripada di Bandara Raja Haji Fisabilillah yg pesawatnya gak banyak. Trus
biayanya darimana? Ya gampang aja, setiap pesawat yg mendarat, kan dipungut
biaya landing fee oleh Bandara, ya dari biaya itulah digunakan untuk perawatan
runway dan segala fasilitasnya termasuk pembersihan rubber deposit.
Ada satu pertanyaan lagi, kalo
emang rubber deposit ini selalu ditangani sesuai dengan SOP, trus kenapa masih
ada kasus pesawat tergelincir? Seperti yg ane tulis di paragraph pertama, banyak
faktor yg berpengaruh terhadap insiden tergelincirnya pesawat di runway. Nanti
kan bisa ketahuan, apa penyebabnya. Kapan terakir dilakukan pembersihan rubber
deposit, apakah SOP diaplikasikan dengan baik, lalu masih validkah SOP dengan
kondisi traffic terkini, dan lain2. Yg jelas, penanganan rubber deposit
haruslah secara periodik dan disesuaikan dengan kondisi traffic dan dituangkan
dalam SOP yg harus selalu diupdate setiap periode tertentu.
No comments:
Post a Comment