Lagi2 berita di tipi, seorang
istri perwira polisi mengaku bagasinya telah dicuri. Doi mengaku mengalami
kerugian ratusan juta. Lah, koq bisa...??? Emang doi bawa apaan sih, koq bisa
sampe ratusan juta. Seumur-umur ane naik pesawat, bagasi paling mewah ane ya
piso cukur gillette mach 3 warna merah.
Yg ada dalam pikiran ane, yg
namanya barang mewah, ya seharusnya kemanapun kita pergi ya harus tetep bersama
kita. Lha dompet aja yg kita kantongin kemana-mana masih ada resiko kena copet,
gimana lagi dengan bagasi yg keberadaannya diluar pengamatan kita. Walaupun
bagasi udah pake gembok 200 biji, tetep aja yg namanya maling akalnya banyak.
Lha Bank aja yg udah dijagain sama aparat masih bisa dibobol penjahat.
Jadi menurut ane yg namanya
barang berharga ya jangan ditarok di bagasi, ngundang maling soalnya. Maling
kan bekerja berdasarkan kesempatan dalam kesempitan. Ibarat kata striker dalam
sepak bola, begitu ada umpan, ada kesempatan, pas pulak kipernya gak ada, ya
gol.
Yuk, untuk sekedar tau, gimana
sih sebenarnya rute perjalanan barang bagasi kita dimulai dari saat kita check
in. Pada saat check in, bagasi kita ditimbang, dicatat beratnya, diberi label
yg isinya adalah identitas dari bagasi itu sendiri. Maksudnya adalah, bagasi
diberi nomer seri, keterangan berat, bandara tujuan, serta nomer penerbangan
sehingga bagasi bisa sampai di tujuan dengan selamat. Setelah itu, mbak2 petugas
check in meletakkan bagasi kita pada konveyer alias ban berjalan yg membawa
bagasi itu ke tempat pengumpaulan bagasi. Disana udah ada petugas yg memilah
milah bagasi sesuai dengan nomer penerbangan dan tujuannya. Bagasi kemudian
dimasukkan kedalam gerobak atau troli yg kemudian dibawa ke pesawat sesuai
dengan tujuan dan nomer penerbangan.
Setelah bagasi sampai di tujuan,
bagasi diambil sama petugas lalu dibawa ke ruang kedatangan. Melalui mesin
konveyer, bagasi didistribusikan kepada penumpang. Penumpang mengambil bagasi
sesuai dengan kepemilikannya masing2. Sebelum bagasi dibawa keluar oleh penumpang,
ada petugas khusus di pintu keluar yg memastikan kepemilikan bagasi dengan
mencocokkan label yg ada di bagasi dengan label yg dipegang penumpang.
Lha, trus koq bisa sih ada kasus
kehilangan bagasi atau isi bagasi dicuri? Trus apa yg harus kita lakukan
apabila kita mengalami kasus kehilangan bagasi atawa isi bagasi dicuri?
Modus pencurian isi bagasi, terus
terang aja ane kurang tau. Tapi yg namanya Bandara, banyak tempat sepi yg
memang berada di luar jangkauan CCTV ataupun pengawasan dari pihak keamanan,
disanalah kesempatan para penjahat beraksi. Nah, gimana caranya supaya isi
bagasi gak dicuri? Kan skrg ada yg namanya stripping bagasi dan wraping bagasi,
itu adalah salah satu cara melindungi bagasi kita. Dan tentunya jangan pernah
memasukkan benda berharga anda ke bagasi. Lebih baik mencegah daripada
mengobati.
Trus gimana kalo bagasi udah
terlanjur dicuri? Atau malah ilang, amblas kabeh? Kita laporkan kepada pihak
Maskapai Penerbangan dan pihak keamanan di Bandara. Untuk masalah ganti rugi,
kayaknya sih setiap Maskapai Penerbangan menerapkan aturan dan kebijakan yg
berbeda-beda.
No comments:
Post a Comment