Sunday, January 5, 2014

Teliti Sebelum Membeli (Tiket)

Terus terang aja, tulisan ini terinspirasi dari berita di tipi dan juga pengalaman di Bandara RHF. Kalo ada istilah teliti sebelum membeli, lha ini berlaku juga kalo kita beli tiket pesawat. Seperti beberapa kejadian yg ane ketahui dari tipi, dimana penumpang marah2 ke konter tiket salah satu maskapai penerbangan lantaran rute penerbangan yg tertulis di tiket tidak sesuai. Semisal doi pengen terbang dari Denpasar ke Jakarta, lha yg tertulis di tiket justru sebaliknya, Jakarta ke Denpasar. Kan kasus jadinya, pihak Maskapai Penerbangan ngotot bahwa penumpang yg salah, lha penumpang juga merasa tertipu, lha dia pengen ke Jakarta koq malah jadi sebaliknya.

Sebenarnya siapa yg salah...??? Yuk kita kaji bersama-sama. Sesuai apa yg ane tau, sesuai dengan pengalaman ane selama ini kalo beli tiket pesawat, baik melalui Travel ataupun langsung datang ke Kantor Pemasaran tiket Maskapai Penerbangan, petugas selalu menanyakan rute penerbangan yg akan kita gunakan, darimana mau kemana. Gak pernah ane mengalami hanya ditanya mau kemana, selalu “darimana mau kemana”. Tidak lupa mereka selalu menanyakan hari dan tanggalnya.

Trus begitu nama kita dimasukkan ke sistem mereka, mereka beritahu harga tiket dan mengulangi lagi hari dan tanggal keberangkatan serta rute penerbangan kita darimana kemana (terkadang sampe bosen dengernya). Tapi ane tau, ini adalah pertanyaan standar para mbak2 dan mas2 reservasi tiket, tujuannya untuk meminimalisir kesalahan. Ane yakin, pasti mereka punya SOP, soalnya apapun Maskapai Penerbangan yg ane gunakan, kata2nya selalu sama.

Setelah kita bilang iya, barulah tiket dicetak dan sebelum diserahkan kepada kita, mbak2 tiketing akan membaca ulang rute penerbangan yg akan kita gunakan (darimana ke mana), nomer penerbangan, hari dan tanggal keberangkatan, jam keberangkatan dan jam berapa harus sudah berada di Bandara. Bahkan untuk beberapa Maskapai Penerbangan, beberapa jam sebelum keberangkatan, ada petugas khusus yg menelpon kita untuk sekedar konfirmasi dan mengingatkan keberangkatan kita atau menginformasikan apabila terjadi perubahan waktu keberangkatan.

Lha trus kalo sampe terjadi kesalahan seperti kejadian di atas, siapa yg harus disalahkan? Menurut ane sih, kalo mbak2 tiketingnya udah bekerja sesuai dengan SOP nya, ya yg beli tiket yg salah. Kan tuh mbak2 tiketing udah konfirmasi ulang sebelum tiket di issued. Bahkan sebelum tiket diserahkan kepada pembeli pun, mbak2 tiketing juga membaca ulang sembari menerangkan atau menjelaskan kepada si pembeli tiket mengenai segala hal yg berhubungan dengan keberangkatan. Dan pembeli tiket seharusnya memeriksa ulang isi tiket, jangan langsung2 aja bayar trus cabut.

Namun kalo mbak2 tiketingnya bekerja tidak sesuai dengan SOP nya, semisal gak pake acara konfirmasi ulang mengenai rute penerbangan darimana kemana, trus tanggal dan jam keberangkatan, udah pasti mbak2 tiketing itu yg salah, walaupun dalam hal ini si pembeli tetep juga salah, lantaran gak teliti. Kan biar gimana, yg namanya beli barang, kita ngeluarin duit, ya mesti ati2. Orang lain bisa salah, namun kita jangan. Walaupun pada akhirnya tiket kita diganti sama maskapai penerbangan, namun kita udah buang2 energi, kita udah buang2 waktu plus pake acara emosi jiwa tak tertahankan...

Jadi, teliti sebelum membeli adalah yg terbaik yg harus kita lakukan...

No comments:

Post a Comment

Pendaratan Pertama di Pulau Bintan

Mencoba mengenang kembali kisah dua puluh tahun yang lalu, saat dimana ane dan seorang teman berangkat meninggalkan Jakarta menuju ke Pulau ...