Terus terang aja, tulisan ini
terinspirasi dari berita di tipi dan juga pengalaman di Bandara RHF. Kalo ada
istilah teliti sebelum membeli, lha ini berlaku juga kalo kita beli tiket
pesawat. Seperti beberapa kejadian yg ane ketahui dari tipi, dimana penumpang
marah2 ke konter tiket salah satu maskapai penerbangan lantaran rute
penerbangan yg tertulis di tiket tidak sesuai. Semisal doi pengen terbang dari
Denpasar ke Jakarta, lha yg tertulis di tiket justru sebaliknya, Jakarta ke
Denpasar. Kan kasus jadinya, pihak Maskapai Penerbangan ngotot bahwa penumpang
yg salah, lha penumpang juga merasa tertipu, lha dia pengen ke Jakarta koq
malah jadi sebaliknya.
Sebenarnya siapa yg salah...???
Yuk kita kaji bersama-sama. Sesuai apa yg ane tau, sesuai dengan pengalaman ane
selama ini kalo beli tiket pesawat, baik melalui Travel ataupun langsung datang
ke Kantor Pemasaran tiket Maskapai Penerbangan, petugas selalu menanyakan rute
penerbangan yg akan kita gunakan, darimana mau kemana. Gak pernah ane mengalami
hanya ditanya mau kemana, selalu “darimana mau kemana”. Tidak lupa mereka
selalu menanyakan hari dan tanggalnya.
Trus begitu nama kita dimasukkan
ke sistem mereka, mereka beritahu harga tiket dan mengulangi lagi hari dan
tanggal keberangkatan serta rute penerbangan kita darimana kemana (terkadang
sampe bosen dengernya). Tapi ane tau, ini adalah pertanyaan standar para mbak2
dan mas2 reservasi tiket, tujuannya untuk meminimalisir kesalahan. Ane yakin,
pasti mereka punya SOP, soalnya apapun Maskapai Penerbangan yg ane gunakan,
kata2nya selalu sama.
Setelah kita bilang iya, barulah
tiket dicetak dan sebelum diserahkan kepada kita, mbak2 tiketing akan membaca
ulang rute penerbangan yg akan kita gunakan (darimana ke mana), nomer
penerbangan, hari dan tanggal keberangkatan, jam keberangkatan dan jam berapa
harus sudah berada di Bandara. Bahkan untuk beberapa Maskapai Penerbangan,
beberapa jam sebelum keberangkatan, ada petugas khusus yg menelpon kita untuk sekedar
konfirmasi dan mengingatkan keberangkatan kita atau menginformasikan apabila
terjadi perubahan waktu keberangkatan.
Lha trus kalo sampe terjadi
kesalahan seperti kejadian di atas, siapa yg harus disalahkan? Menurut ane sih,
kalo mbak2 tiketingnya udah bekerja sesuai dengan SOP nya, ya yg beli tiket yg
salah. Kan tuh mbak2 tiketing udah konfirmasi ulang sebelum tiket di issued. Bahkan sebelum tiket diserahkan
kepada pembeli pun, mbak2 tiketing juga membaca ulang sembari menerangkan atau
menjelaskan kepada si pembeli tiket mengenai segala hal yg berhubungan dengan
keberangkatan. Dan pembeli tiket seharusnya memeriksa ulang isi tiket, jangan
langsung2 aja bayar trus cabut.
Namun kalo mbak2 tiketingnya
bekerja tidak sesuai dengan SOP nya, semisal gak pake acara konfirmasi ulang
mengenai rute penerbangan darimana kemana, trus tanggal dan jam keberangkatan,
udah pasti mbak2 tiketing itu yg salah, walaupun dalam hal ini si pembeli tetep
juga salah, lantaran gak teliti. Kan biar gimana, yg namanya beli barang, kita
ngeluarin duit, ya mesti ati2. Orang lain bisa salah, namun kita jangan. Walaupun
pada akhirnya tiket kita diganti sama maskapai penerbangan, namun kita udah
buang2 energi, kita udah buang2 waktu plus pake acara emosi jiwa tak
tertahankan...
No comments:
Post a Comment