Wednesday, February 26, 2014

Mbak Pramugari yg Hebat

Beberapa waktu yg lalu, ane mendapat sebuah pencerahan, sebuah pelajaran berharga, sebuah pengalaman hebat yg membuat ane sadar bahwa ternyata peran Pramugari dalam pesawat tidak sesederhana yg ane bayangkan. Pengalaman hebat ini bermula pada beberapa hari yg lalu disaat ane melakukan perjalanan dinas ke Jakarta dengan menggunakan pesawat.

Biasalah sodara2, yg namanya laki2 kalo ngeliat Pramugari, mata jelalatan udah kayak mau copot, untung aja gak sampe ngences. Gimane kagak, itu mbak2 Pramugari cakep banget, indah dipandang, dan membuat hati siapa saja yg memandangnya menjadi sejuk segar dan berbunga-bunga.

Kembali ke pokok permasalahan, selama ini yg ane ketahui kalo Mbak2 Pramugari itu tugasnya gampang banget, dari memastikan jumlah penumpang sesuai dengan manivest, pengaturan bagasi kabin, tempat duduk penumpang, mengingatkan penumpang untuk mengenakan sabuk pengaman, mengingatkan penumpang untuk tidak mengaktifkan hape selama penerbangan, memberikan peragaan keselamatan, membagikan makanan atau minuman, dan lain-lain. Diluar itu ada lagi peran Pramugari yg sangat penting, ketika terjadi emergency maka Pramugarilah yg membantu proses evakuasi penumpang. Pramugarilah yg menjadi orang terakhir yg keluar dari pesawat.

Tapi ada satu lagi sodara2, peran hebat mbak2 Pramugari di pesawat yg ane saksikan sendiri. Dalam penerbangan ke Jakarta beberapa waktu yg lalu, terjadi sedikit kepanikan di dalam kabin yg berisi kami para penumpang. Ternyata ada salah seorang penumpang yg mengalami serangan jantung. Dan ditengah kepanikan penumpang disekitarnya, munculah mbak2 Pramugari yg ane bilang cakep tadi. Dengan tenang doi memberikan pertolongan pertama kepada pasien tadi. Sementara itu awak kabin yg lain melalui mikropon menanyakan apakah ada diantara penumpang yg berprofesi sebagai dokter. Namun ternyata tidak ada satu pun penumpang yg berprofesi sebagai dokter.

Mbak Pramugari cantik itu dengan dibantu awak kabin lainnya memberikan pertolongan pertama dengan peralatan medis standar yg memang tersedia di pesawat. Alhamdulillah, penumpang tersebut selamat. Hebat, dalam kondisi seperti itu doi tetep tenang dan berfikir positif. Dengan peralatan yg ada doi bekerja menolong penumpang yg terkena serangan jantung itu, dan selamat.

Gak semua orang bisa bertindak seperti itu. Ane aja yg seorang ATC, yg biasa terpacu adrenalin pada saat bekerja, mungkin gak sanggup kalo harus menangani penumpang yg kena serangan jantung kayak gitu. Yg ada ane malah terdiam, terpaku dan membisu.

Kalo ane jadi owner tuh airline, mbak2 Pramugari tadi pasti ane jadiin istri (eh salah... maksud ane, ane kasi penghargaan). Tp berhubung ane bukan owner tuh airline, ya udah ane do’ain aja semoga doi selalu dalam lindungan Allah SWT dan dapat selalu bekerja dengan baik. Amin...

Jadi ane pikir, kalo ada orang apalagi pejabat yg melecehkan Pramugari, atau bahkan menganiaya, ane rasa mereka harus ngeliat juga apa yg udah dilakukan Pramugari di pesawat yg ane tumpangi kemaren. Gimana kalo kejadian itu menimpa mereka.

Setiap profesi memiliki kelebihan dan kekurangan masing2. Tinggal bagaimana kita saling menghormati satu sama lain.

No comments:

Post a Comment

Pendaratan Pertama di Pulau Bintan

Mencoba mengenang kembali kisah dua puluh tahun yang lalu, saat dimana ane dan seorang teman berangkat meninggalkan Jakarta menuju ke Pulau ...