Wednesday, November 20, 2013

Tentang "ATC" (4) Sejarah Awal

Tiba2 terbersit dalam benak ane, dulu gimana ceritanya koq bisa ada ATC. Bagaimana pemikiran orang2 penerbangan dulu tentang pentingnya pengaturan lalu lintas udara? Trus kenapa koq punya ide untuk membangun Menara Control? Wah, banyak lah yg jadi pertanyaan buat ane. Secara dulu waktu ane sekolah ATC, gak ada tuh pelajaran yg membahas asal mula ATC. Kalo pun ada, ya mungkin ane ketiduran di kelas, jadi gak tau.

Iseng2 buka internet, trus cari deh di google, eh gak tau nya dapet sodara2. Ada sebuah situs terkenal yg membahas secara garis besar asal mula kenapa dunia penerbangan butuh yg namanya pemanduan lalu lintas udara. nah, yuk kita simak bersama-sama tulisan ane yg gak seberapa ini. Copas dikit kan gak papa sodara2. Lagian kata2nya ane edit dikit biar lebih enak dibaca dan mudah dipahami, manalah tau nanti keluar di ujian.

Kita semua tau kalo penemu pesawat itu bukanlah om alexander soewondo, tapi Wright bersodara sekitar tahun 1903 kalo gak salah. Nah, awalnya penggunaan pesawat itu ya untuk mbedil2in orang pas perang dunia pertama, tapi kemudian beralih menjadi komersil dengan berdirinya beberapa perusahaan penerbangan komersil di eropa. Namun selama itu pesawat ya take off dan landing ya suka2 aja, kan cuma satu2 aja.

Nah kemudian sekitar tahun 1922 terjadi minor collision di Bandara Croydon di London yg kemudian membuat Dirjen Perhubungan Udara nya Inggris mengeluarkan NOTAM 62/1922 yg isinya memberitahukan kepada Pilot yg akan berangkat untuk mendapat urutan keberangkatan dan sinyal sebagai izin take off dari “Controller”. Waktu itu sih sinyal yg digunakan berupa bendera merah, namun ternyata bendera merah tersebut pada posisi tertentu tidak terlihat oleh Pilot lantaran kontur Bandara Croydon yg tidak rata sehingga kemudian posisi bendera ini dipindahkan ke salah satu balkon pada gedung tertinggi disitu. Kemudian pada tahun 1922 bulan Juli, di Croydon dibangun sebuah menara dengan sekelilingnya berupa kaca yang dikemudian hari bangunan ini disebut tower dan menjadi pusat komunikasi bagi seluruh penerbangan di Croydon. Controller menusukkan “pin” pada peta yg tersedia setealh menerima laporan posisi pesawat dari Pilot. Dan berdasarkan perhitungan dan laporan Pilot, Controller menjalankan “pin” tersebut sesuai dengan rute pesawat tersebut. Dan apabila diperkirakan dua pesawat akan saling melewati maka Mister Controller akan menginformasikan hal tersebut kepada Mister Pilot.

Kemudian lahirlah yg namanya “Advisory Service” yg pertama. Lalu pada NOTAM 109/1924 disebutkan “When aircraft is visible from the control tower, permission to depart will be given from the tower...”. inilah pertama kali terminologi “Control Tower” digunakan. Dan pada tahun 1926, sistem pengendalian lalu lintas udara mendapat nama baru yaitu “Wireless Traffic Control” dan petugasnya disebut “Control Officers”. Pada saat itu hubungan Pilot dan Controller hanya sebatas gentlement agreement. Hal ini berubah pada tahun 1927 saat disepakati bahwa Controller tidak hanya memberi informasi pada Pilot mengenai keberadaan traffic lain, namun berhak memberikan arah terbang untuk menghindari traffic lawan.

Semakin kemari, aturan dunia penerbangan khususnya antara Pilot dan Controller semakin banyak disesuaikan dengan perkembangan dunia penerbangan dan juga teknologi. Kalo dulu pada awalnya Controller hanya menggunakan “pin” yg digeser-geser disesuaikan dengan posisi pesawat menurut laporan Pilot, sekarang udah pake Radar. Yg jelas teknologi sangat membantu dalam perkembangan dunia penerbangan dami tujuan keselamatan, keamanan, pelayanan, efisiensi dan kenyamanan penerbangan.

No comments:

Post a Comment

Pendaratan Pertama di Pulau Bintan

Mencoba mengenang kembali kisah dua puluh tahun yang lalu, saat dimana ane dan seorang teman berangkat meninggalkan Jakarta menuju ke Pulau ...