Monday, August 24, 2020

Pendaratan Pertama di Pulau Bintan

Mencoba mengenang kembali kisah dua puluh tahun yang lalu, saat dimana ane dan seorang teman berangkat meninggalkan Jakarta menuju ke Pulau Bintan, tepatnya di Kota Tanjungpinang. 
Hari itu adalah Jum’at tanggal 25 Agustus 2000, ane dan seorang teman janji ketemuan di Pelabuhan Tanjung Priok untuk kemudian berangkat naik Kapal Pelni KM Bukit Siguntang menuju Pelabuhan Kijang. Itu adalah kali pertama kami bepergian naik kapal laut. Kejadian ini udah dua puluh tahun berlalu, dan ane lupa-lupa ingat. Tapi yang ane ingat, kawan ane ini bawa tas koper gede banget, trus dipanggul bawanya. Udah gitu, kapalnya juga gede banget, penumpangnya banyak dan akhirnya kami kesasar di dalam kapal. 
Keliling-keliling, nyari kamar, desel-deselan sama penumpang yang lain, kepanasan, keringetan, dan akhirnya dapet juga kamar yang dituju. Pada waktu itu, tiket pesawat masih lumayan Tinggi harganya dan kebetulan gak ada juga pesawat dari Jakarta ke Tanjungpinang, dan parahnya lagi teknologi informasi belum seperti sekarang dimana apa-apa bisa diakses lewat hape. Itu juga yg menyebabkan ane dan kawan naik kapal, padahal ada pesawat dari Jakarta ke Batam yang lokasinya berdekatan dengan Tanjungpinang. 
Tapi ya udahlah, pengalaman kan harganya mahal. Naik kapal pelni 24 jam, mengarungi lautan luas. Sepanjang perjalanan cuma liatin air, ombak sama langit biru. Ngarepin ada ikan lumba-lumba lompat-lompat disamping kapal, koq gak ada. Ya syukurnya cuaca Bagus sepanjang perjalanan. Dan akhirnya sampailah kami di Pelabuhan Kijang, Sabtu sore tanggal 26 Agustus 2000. Sampailah sekarang dua puluh tahun berlalu, dan ane masih setia di Tanjungpinang. Alhamdulillah…

Tuesday, April 28, 2020

Sepinya Langit Indonesia

Ungkapan isi hati, atas musibah yg melanda negeri tercinta. 

Langit sepi...
Gak ada suara Pilot menyapa ATC...
Gak ada ucapan "selamat terbang"...
Setidaknya sampai 1 Juni 2020

Sebenarnya di Bandara Raja Haji Fisabilillah ya gak rame2 amat, tapi justru suasana kayak gini yg bener2 ngangenin. Biasa tiap pagi udah denger Pilot Wings menyapa Raja Tower, dilanjutin sama Sriwijaya, Lion, Garuda, Susi dan Express sampe sore dan ditutup dengan ucapan "selamat terbang mas" dari Raja Tower buat Pilot Wings.

Ditambah lagi hiruk pikuk siswa penerbang Flybest Flying School, yg kadang2 bikin panik gara2 dipanggil-panggil gak jawab. 

Untuk sementara kami kangen dengan itu semua, karna biar gimana yg namanya duduk diam itu gak enak. Stand by di Tower dan gak ngapa2in itu membosankan.

Kami tetap bekerja, karna yg dilarang kan hanya penerbangan penumpang, sedangkan penerbangan kargo dan militer masih ada walaupun sekali2.

Doa dan harapan kami, semoga Ibu Pertiwi kembali pulih dan kita bisa kembali melaksanakan pemanduan lalu lintas penerbangan, menyapa Pilot dan menemani sampai tujuan dengan selamat...

#stayathome




Thursday, January 16, 2020

Diklat Sistem Pertahanan Udara Nasional

Alhamdulillah, awal Desember 2019 yg lalu, ane dapat kesempatan mengikuti Diklat Sistem Pertahanan Udara Nasional selama lebih kurang satu minggu. Diklat ini adalah kerjasama antara Kohanudnas (Komando Pertahanan Udara Nasional) dengan Airnav Indonesia. Lokasi Diklat di Surabaya, tepatnya di Pusdiklat Hanudnas (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pertahanan Udara Nasional).

Dari namanya jg udah jelas, ini Diklat punya TNI. Dan ane pun masuk Asrama TNI, tinggal disana, belajar disana dan ikut aturan yg sudah ditetapkan. Itung2 mengenang kembali masa2 di Asrama Curug dulu. Kembali ke rutinitas tinggal di asrama, disiplin, bangun pagi, olah raga, dan kekompakan plus dapat ilmu baru dan teman baru.

Disana kami mendapat tambahan pengetahuan tentang sistem pertahanan udara nasional, gak cuma itu, kami juga banyak berdiskusi dengan dosen yang memang ahli di bidangnya. Suasana kelas bener2 hidup, interaksi antara peserta didik dan dosen sangat2 luar biasa, kami2 sangat terkesan dan bisa dikatakan puas.

Gak cuma itu, kami juga diajak berkunjung ke Pangkalan Udara Iswahjudi. Berdiskusi dengan pilot tempur TNI AU, melihat secara langsung aktivitas disana, masuk ke Squadron, pegang2 pesawat (norak ya...???, wkwkwwkkwkwkkwkwkkkk...), trus masuk ke Ops Room APP Radarnya. Pokoknya pulang dengan membawa pengalaman yg luar biasa. Gak cuma belajar Bro, kami juga difasilitasi buat jalan2. Ke Jembatan Suramadu, ke Tugu Surabaya, termasuk menikmati kuliner di Kota Surabaya. Pokoknya ane terkesan banget. 

Ini dia poto2nya...

Senam Pagi

Briefing Pembukaan dari Komandan

Upacara Pembukaan Diklat

Olah Raga Sore ke Jembatan Surabaya

Apel Barak

Jalan2 ke Jembatan Suramadu

Tugu Surabaya

Bapak2 makan Es Krim

Depan Pusdiklat

Tempat wajib buat narsis

Squadron 3 F-16

Lanud Iswahjudi

Squadron 3

T-50

Bomber Legend TU-16

Simulator

Upacara Penutupan

Foto Bersama

Dapet ini

 

Friday, October 18, 2019

Tentang ATC (7) "On The Job Training"

Melanjutkan tulisan beberapa tulisan ane yg gak seberapa itu, "Tentang ATC", kali ini ane akan membahas tentang proses yang merupakan bagian dari pendidikan ATC, yaitu OJT alias On the Job Training. Di Pendidikan, calon ATC diberikan pelajaran teori dan praktek berupa simulator. Diberikan pengetahuan tentang ATC dan dunia penerbangan. Lalu kemudian calon ATC dikirim ke lokasi yg sudah ditentukan untuk melaksanakan OJT.

Ane dulu juga merasakan yg namanya OJT. Tahun 1998 ane OJT Tower di Palembang, kemudian tahun 1999 ane OJT APP Non Radar di Pangkalpinang dan kemudian tahun 2003 ane balik lagi ke Palembang untuk OJT Radar. OJT merupakan bagian dari kurikulum pendidikan ATC, sehingga diharapkan pada saat terjun langsung ke lapangan, ATC sudah siap mengabdi untuk nusa dan bangsa.

Cerita tentang OJT, ane rasa gak banyak berbeda dengan rekan2 ATC yg lain, pada awalnya terasa gugup, ragu2, dan takut. Kenapa? Karna biasa praktek di simulator, kemudian praktek langsung di lapangan, dengan pesawat yg beneran, pilot yg beneran, dan pesawatnya terbang beneran. Namun rasa itu perlahan hilan berganti dengan rasa percaya diri dan semangat. Kenapa? Karna para OJTers selalu mendapat pendampingan, pengawasan dan arahan dari para seniornya di lapangan. Ilmu yg didapat di Pendidikan, bertambah dengan ilmu dan pengalaman baru di lapangan menjadikan calon ATC pada saat lulus pendidikan dan masuk ke dunia kerja siap menghadapi tantangan baru.

Kalo pengalaman...???
Setiap OJTers akan mendapatkan pengalaman yg berbeda-beda, tergantung pada lokasi dan kondisi lingkungan kerja, dan itu akan menjadi bahan tukar pikiran pada saat mereka kembali ke pendidikan dan tetunya akan menambah wawasan mereka jg.

Selain pengalaman...???
Yg jelas skill (technic control) dan ilmu nambah. Wawasan tentang penerbangan dan lingkungan kerja udah pasti nambah. Ada lagi, nambah temen baru, kita jadi kenal senior di lokasi, senior di ATS Unit sebelah, nambah silaturrahmi dengan banyak orang.

Di luar dunia kerja, kita jadi tau kondisi alam dan masyarakat di lokasi OJT. Bisa refreshing meninggalkan dunia asrama untuk sementara waktu. dan masih banyak lagi manfaat yg didapat para OJTers, tergantung bagaimana menyikapinya.

Friday, October 4, 2019

Profesi dalam Dunia Penerbangan

Kalo bicara profesi dalam dunia penerbangan, dari waktu kita2 (eh koq kita2, ane aja kali ya) masih anak2, banyak temen2 yg kalo ditanya cita2nya pengen jadi apa, jawaban paling favorit selain Dokter, Tentara, ataupun Arsitek ya Pilot dan Pramugari. Yes, profesi paling populer di Dunia penerbangan, yg menurut ane paling banyak dicita-citakan oleh anak2 ya Pilot dan Pramugari. Ini pada masa ane kecil lho, kalo sekarang kayaknya jadi youtuber dwehhhh...

Hahaha, koq jadi kemana-mana ngomongnya. Kita lanjut sesuai judul diatas, "Profesi dalam Dunia Penerbangan". Banyak profesi yg terlibat dalam dunia penerbangan, dan banyak instansi baik pemerintah maupun swasta yg terlibat di dalamnya. Kita bahas satu per satu ya...

Pertama dari Airline dulu deh...

Pilot, udah tau downk pastinya, orang yg menerbangkan pesawat. Pekerjaan yg menurut ane penuh dengan tantangan, sangat beresiko namun sangat mulia. Menerbangkan kita2 ke tujuan yg telah ditentukan, menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan.

Pramugari, tugas Pramugari tidak sesimpel yg kita lihat lho. Ane pernah nulis tentang Pramugari beberapa tahun yg lalu, monggo diklik "Mbak Pramugari yg Hebat". 

Teknisi Pesawat Udara, nah kalo ini profesi keren, kerjanya memastikan pesawat siap untuk terbang mengantarkan kita2 ke tujuan dengan selamat. Kalo ada yg rusak2, ya dibenerin sama mas2 Teknisi Pesawat Udara.

FOO/ Flight Operation Officer, Mas atau Mbak FOO, tugasnya membantu pilot dalam mempersiapkan suatu penerbangan, dari menghitung load pesawat termasuk jumlah bahan bakar yg akan dibawa, mendapatkan informasi cuaca untuk kemudian dilaporkan kepada Pilot in Command, mendapatkan informasi penerbangan di Bandara Tujuan dan Bandara Alternative (seperti NOTAM), mrencanakan rute penerbangan termasuk ketinggian, melaksanakan briefing kepada Pilot, dan lain2 banyak banget.

Yg kedua dari Bandar Udara...

AMC, Apron Movement Control, ini juga pernah ane bahas beberapa tahun yg lalu "Apron Movement Control (AMC)".

Avsec alias Aviation Security, mas dan mbak Avsec bekerja memastikan keamanan penumpang dan barang sebelum masuk ke pesawat. Itulah kenapa sebelum masuk ke ruang tunggu keberangkatan, kita para penumpang diperiksa oleh personil Avsec, termasuk barang bawaan kita. Tujuannya cuma satu, "keamanan penerbangan".

Teknisi Bandar Udara, kalo ini macem2 sodara2. Ada Teknik Bangunan dan Landasan, ada Teknik Listrik, ada juga yg namanya Teknik Elektronika, termasuk juga Teknik Mekanikal Bandara. Kerjanya memastikan peralatan dan fasilitas yg berada dalam tanggung jawabnya berfungsi dengan baik. Ujung2nya ya keselamatan penerbangan.

RFFS, Rescue and Fire Fighting Services, atau bahasa umumnya Pemadam Kebakaran. Mereka adalah personil terlatih yg selalu siap sedia memberikan pertolongan pada suatu insiden atau kecelakaan penerbangan. Personil RFFS sangat terlatih dan juga dilengkapi dengan Mobil Pemadam Kebakaran dengan kemampuan luar biasa. Mereka juga punya target memadamkan api hanya dalam hitungan menit.

Selanjutnya Pelayanan Navigasi Penerbangan

ATC, Air Traffic Controller, yg memberikan pelayanan navigasi penerbangan, berkomunikasi langsung dengan Pilot di pesawat, memberikan instruksi, ijin take off, landing, termasuk juga memberikan informasi lainnya yg dibutuhkan dalam penerbangan (semisal traffic, cuaca atau kejadian yg mengganggu penerbangan). Ane banyak nulis tentang ATC, coba deh diklik disini "ATC".

ACO, Aeronautical Communication Officer, yg ngurusin Flight Plan dan berita penerbangan. Jadi sebelum pesawat melaksanakan suatu penerbangan, Pilot atau Ground Crew harus isi FPL. Kalo jaman biyen harus diisi manual pake form kertas, lha jaman sekarang cukup dengan E-FPL alias Electronic Flight Plan. Less Paper alias gak pake Kertas sehingga lebih efisien dan Go Green. Nah, yg ngurusin FPL, nama petugasnya adalah ACO, alias Aeronautical Communication Officer. sebenarnya masih banyak tugasnya, tapi ane gak hafal, mohon maaf sodara2, jangan kecewa.

AIS Officer, AIS itu singkatan dari Aeronautical Information Services. Personil AIS ngurusin Publikasi, baik itu yg berupa NOTAM, AIP (Aeronautical Information Publication) dan lain2 yg berhubungan dengan Publikasi Informasi Aeronautika.

Teknisi CNS (Communication, Navigation & surveillance), seperti halnya Bandar Udara dan Airline, Penyelenggara Navigasi Penerbangan juga punya teknisi. Sesuai dengan namanya, yg diurusin ya fasilitas CNS, agar pelayanan navigasi penerbangan bisa terlaksana dengan baik dan keselamatan penerbangan bisa dijamin.

Teknisi ESS (Electrical, Enginering & Support), ini lain lagi yg diurusin, lebih ke peralatan pendukung, seperti suplai listrik genset, atau air, termasuk juga bangunan. Mereka menjamin semua peralatan pendukung pelayanan navigasi penerbangan berfungsi dengan baik.

Masih banyak sodara2 profesi yg terlibat dalam dunia penerbangan, seperti Petugas Kargo, Petugas Ground Handling, Petugas Tiketing, Informasi Bandar Udara, termasuk juga Porter, dan lain2. Latar belakang pendidikan juga macem2, namun tujuan akhirnya sama, Keselamatan, Keamanan, dan Kenyamanan.

Semoga tulisan ini bermanfaat...









Sunday, June 30, 2019

Bagasi Berbayar

Kebijakan baru beberapa airline nasional, bagasi berbayar dan juga pembatasan bagasi kabin. Lumayan, biasa bisa bawa tas gede2 ke kabin, sekarang ukuran (besar dan berat) tas yg kita tenteng ke kabin udah diatur dan diawasi. Biasa dapet free 20 kg bagasi, sekarang gak ada gratis2an, semua bayar, itung per kilo dan juga jarak ikut mempengaruhi biaya.

Waduh... trus gimana downk...??? Ya gak gimana2 lah...

Kalo ane secara pribadi, gak begitu masalah, soalnya selain jarang bepergian pake pesawat, kalopun pergi, biasa ane bawa satu tas ransel aja buat dibawa masuk kabin. Ane emang dari dulu gak mau ribet bawa tentengan banyak, secukupnya aja. Apalagi kalo pergi urusan dinas, paling juga dua malam, gak butuh bawa barang banyak.

Lha yg repot kalo mau pergi liburan sama anak sama istri, udah bisa dipastikan, bawaannya pasti banyak. Segala tas koper gede2 pasti dibawa, belum lagi ntar pulang liburan, segala belanjaan, oleh2 dan lain2 pasti banyak banget.

Setiap kebijakan pasti ada sisi positif dan negatifnya. Simpelnya, kalo bawa tas ke kabin, tiap penumpang cuma boleh bawa satu dan beratnya gak boleh lebih dari 7 kg. Trus untuk tas yg masuk bagasi dikenai biaya perkilo sesuai dengan tujuan.

Saran ane buat sodara2 semua yg akan bepergian pake pesawat, untuk menghindari keluar biaya besar :
Pertama : Cek harga tiket, bandingkan antara airline satu dengan lainnya. Bandingkan antara LCC dengan yg full service, harga tiketnya gimana, trus biaya bagasinya berapa. Lha kalo ternyata setelah diitung itung malah lebih murah naik yg full service, ya monggo mawon.
Kedua : Pastikan barang yg ente bawa memang sesuai dengan kebutuhan, sehingga yg gak perlu ya gak usah dibawa.
Ketiga : (Kalo bisa...) Hindari Transit... Semakin banyak transit, semakin besar bayar bagasinya.

Atau... Alternative Keempat : Coba dari kota tetangga atau malah negara tetangga, sebagai contoh Tanjungpinang - Jakarta, bisa coba alternative Batam - Jakarta atau malah Singapore - Jakarta. Tapi ya jangan pulak Tanjungpinang - Jakarta, cek tiketnya Medan - Jakarta, Liat Peta Bro...

Ada beberapa temen yg mencoba alternatif lain, begitu tau bagasi bayar dan juga mahal, akhirnya barang gak jadi masuk bagasi, dikargoin aja port to port. Agak repot sih, tapi lumayan juga selisihnya. Atau beberapa temen menggunakan jasa ekspedisi buat kirim barangnya, jd orangnya naik pesawat, bawa tentengan secukupnya ke kabin, barang2 lain dikirim pake ekspedisi. Macem2 sih, tergantung kebutuhan masing2 dan kemungkinan resiko yg bakal terjadi.

Atau...

Menggunakan moda transportasi lain. Ya semisal Jakarta - Surabaya, kalo pake pesawat keluar biaya banyak, ya coba naik kereta atau naik bis.

Tapi...

Dari kebijakan ini, ada hal positif yg ane rasakan, misal :
  1. Proses boarding jadi lebih cepat, lumayan kan resiko delay karna boarding lelet jadi ilang.
  2. Gak perlu buru2 naik ke pesawat, karna tiap penumpang cuma dibolehkan bawa satu tentengan ke kabin, artinya kita semua kebagian tempat buat naruh tentengan kita, gak perlu cepet2an atau rebutan.
Yah, seperti itulah sodara2... Tergantung dari sisi mana kita memandangnya serta bagaimana menyikapinya...


Thursday, December 20, 2018

Hal2 yg Menyebabkan Terganggunya Suatu Penerbangan

Dunia penerbangan adalah dunia yg penuh aturan, selalu ada konsekuensi apabila terjadi penyimpangan. Bahkan hal sepele bisa menyebabkan suatu penerbangan terganggu. Terganggu itu bisa hanya sekedar delay, ketidaknyamanan, ancaman atau bahkan sampai terjadi kerugian materi, fisik sampai kehilangan nyawa. Dari penelusuran ane di dunia maya dan pengalaman selama bekerja di dunia penerbangan, ada beberapa hal yang menyebabkan terganggunya suatu penerbangan.

Bercanda, Ngaku2 Bawa BOM
Nah lho... banyak kejadian, penumpang iseng, ngaku2 bawa Bom, baik pada saat check in atau di dalam pesawat. Sepertinya sepele, bercanda, lucu2an. Namun hal seperti ini wajib disikapi dengan serius oleh petugas di darat ataupun awak kabin. Anda akan diamankan dan diinterogasi oleh petugas keamanan, bahkan ditangkap serta bisa diblacklist oleh maskapai penerbangan.

Salah Duduk
Setiap penumpang harus duduk sesuai dengan nomor kursi yg tertera di masing2 boarding pass. Kejadian yg paling sering ane alami, banyak penumpang yg harusnya duduk di lorong, malah duduk di dekat jendela, akhirnya terjadi eyel2an dengan penumpang lain, rebutan tempat duduk. Coba bayangkan, jika di satu pesawat, ada lima orang aja yg kayak begitu, kan ngerepotin mbak2 pramugarinya buat ngatur duduknya. Aturan proses boarding cuma 20 menit, jadi lebih.

Salah Pintu
Ini juga neh, salah masuk pintu pesawat. Pada Bandara tertentu, dimana masuk ke pesawat tidak menggunakan garbarata, banyak penumpang yg naik ke pesawat, seenak udelnya. Nomor kursi kecil, masuk lewat pintu belakang, trus yg nomor kursi besar masuk lewat pintu depan. Lho...??? Akhirnya bentrok di tengah, yg harusnya duduk di depan masuk lewat belakang, dan yg harusnya duduk di belakang, masuk lewat depan... pinterrrrrrr...

Mabuk
Banyak kejadian, pesawat delay gara2 ada penumpang mabuk dan bikin ulah, mengganggu kenyamanan penumpang yang lain bahkan sampai membahayakan penerbangan. Urusannya sama petugas keamanan.

Bawa Bagasi Kabin Banyak2/ Gede2
Lho... ini lagi, kebiasaan oknum penumpang, bawa koper gede masuk ke kabin. Giliran mau disimpan di kompartemen atas, gak muat. Nambah lagi kerja Ground Crew dan Mbak Pramugari, ngurusin barang penumpang. Niatnya dah keliatan, males masukin barang ke bagasi, lantaran bakalan lama nunggu bagasi di Bandara Kedatangan, makannya rela2in bawa2 koper gede ke Kabin.

Nungguin Penumpang yg Telat
Sering nih, nungguin penumpang yg santai. Kadang malah oknum pejabat, mentang2 ditungguin, santai2. Koq bisa ada orang kayak gini. Kalo panjenengan mau santai2, ya jangan naik pesawat komersil, charter pesawat downk. Katanya bos...

Hal2 diatas, adalah contoh kejadian sepele yg menyebabkan ketidaknyamanan, menyebabkan penerbangan delay, serta menyebalkan. Masih ada beberapa contoh kejadian yg mengganggu penerbangan, semisal :

FOD, Foreign Object Damage
Benda asing yg bisa menyebabkan kerusakan pesawat, kira2 bahasa sederhananya seperti itu. Kalo mau tau arti harfianya FOD, ya monggo buka dokumen atau kamus, atau bisa juga tanya mbah gugel aja. misalnya, serpihan batu kerikil atau serpihan aspal di runway atau apron. Kecil sih dan juga sepele, namun kalo masuk ke mesin pesawat yg sedang hidup, ya bisa merusak mesin pesawat, bisa timbul percikan api bahkan bisa menimbulkan ledakan. Lha, kan bahaya banget.

Layang2, Drone, dan Balon Udara tak Berawak
Sempet jadi viral beberapa waktu yg lalu. Sangat mengganggu dan membahayakan penerbangan. Jadi perhatian pemerintah, termasuk Airnav Indonesia yg gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentan bahaya barang2 tersebut terhadap keselamatan penerbangan.

Bird Strike (Gangguan Burung)
Ini juga lho, sepertinya koq gak masuk akal, burung bisa ngeganggu penerbangan. Kenyataannya, pesawat yg sedang terbang, kecepatannya bukan sembarangan, kalo nabrak burung, bisa celaka. Kaca Kokpit bisa tertutup tubuh burung yg tertabrak, bisa retak atau bahkan pecah dan menciderai mas pilotnya. Kalo kena body pesawat bisa menyebabkan kerusakan instrumen di body pesawat, body sobek, dll. Kalo sempet kenanya di sayap, lebih bahaya lagi, di sayap pesawat terdapat peralatan untuk manuver pesawat, belok kanan kiri serta naik dan turun. Lha, bisa dibayangkan tho...

Laser Attack
Sinar laser, jika masuk ke kokpit pesawat yg sedang terbang, terutama yg sedang melakukan pendekatan untuk pendaratan, sangat mengganggu kerja mas pilot. Pandangan jadi terganggu, konsentrasi pilot akhirnya terganggu juga, lha trus...???

Masih ada lagi sodara2...

Traffic Congested (Kepadatan Lalu Lintas)
Biasa di Bandara besar, sering terjadi pada jam sibuk alias peak hour, terjadi antrian pesawat baik di darat maupun di udara. Dah pasti, hasil akhirnya adalah delay.

Cuaca Buruk, Kabut Asap, serta Abu Vulkanik
Delay, Divert, Postpone, atau bahkan Cancel. Kalo yg begini, gak mungkin dipaksakan, karna sangat berbahaya bagi keselamatan penerbangan.

Unlawful Interference (Gangguan Melanggar Hukum)
Di atas sempat ane sebutkan, mabuk. Orang mabuk menyebabkan kekacauan di pesawat termasuk gangguan melanggar hukum. Contoh lain adalah berantem di pesawat, merokok di toilet pesawat, atau ganggu2 mbak pramugari.

Hijacking (Pembajakan)
Bajak membajak gak cuma terjadi di lautan dengan Bajak Lautnya, di udara juga bisa terjadi pembajakan. Banyak kasus terjadi di dunia penerbangan dan bahkan ada juga yg pernah terjadi di Indonesia seperti halnya Pembajakan Pesawat Garuda Woyla di tahun 1981.

Lack of Crew
Kemungkinan seperti ini bisa saja terjadi, kekurangan kru. Kenapa bisa terjadi? Ada beberapa faktor pendukung terjadinya Lack of Crew, semisal kesalahan dalam pengaturan jadual kerja kru, jalanan macet yg meyebabkan kru tidak bisa sampai di pesawat tepat waktu, atau bahkan karena terjadi pemogokan kerja oleh kru.

Pesawat Tidak Laik Terbang
Rusak, atau jam terbang pesawat habis, dan lain2 yg menyebabkan pesawat bermasalah dan harus diperbaiki.

Segala sesuatunya, sudah diantisipasi dengan aturan yg dikeluarkan oleh Regulator, dalam hal ini adalah Kementerian Perhubungan. Gak cuma itu, operator, yaitu Maskapai Penerbangan, Pengelola Bandar Udara, Airnav Indonesia juga memiliki SOP yg harus diterapkan sesuai dengan bidangnya masing2. Belum lagi adanya LOCA dan MOU antar operator baik Maskapai Penerbangan, Bandar Udara maupun Airnav INdonesia, termasuk dengan pelaku usaha di bidang penerbangan lainnya seperti Ground Handling, Flying School dan bahkan dengan Instansi Pemerintah seperti Basarnas, BMKG dan Militer.

Bahkan untuk urusan keselamatan, setiap operator memiliki Unit Khusus yg menangani masalah keselamatan. Ditambah lagi adanya Inspeksi, Verifikasi, dan Sosialisasi yg dilakukan oleh Regulator kepada Operator. Sehingga, kemungkinan terjadinya kesalahan bisa diminimalisir.

Sebenarnya masih banyak lagi sodara2, hal2 yg menyebabkan terganggunya suatu penerbangan. Namun menurut ane ini sudah mewakili sebagian besarnya. Semoga bermanfaat buat sodara2 semua...

Pendaratan Pertama di Pulau Bintan

Mencoba mengenang kembali kisah dua puluh tahun yang lalu, saat dimana ane dan seorang teman berangkat meninggalkan Jakarta menuju ke Pulau ...