Tuesday, February 18, 2014

Volcanic Ash

Apakah itu...??? Kalo kita buka kamus, volcanic ash itu adalah debu vulkanik, alias debu yg dikeluarkan oleh Gunung Berapi pada saat terjadi letusan. Dalam dunia penerbangan, abu vulkanik sangatlah berbahaya. Jika sampai masuk ke mesin pesawat atau instrumen2 di badan pesawat, dapat menyebabkan kerusakan yg bisa membuat pesawat kehilangan tenaga, kehilangan arah, dan lain sebagainya yg dapat membahayakan penerbangan itu sendiri.

Nah yg baru2 ini terjadi, Gunung Kelud meletus dan abu vulkaniknya menyebar di angkasa dan menutupi sebagian besar wilayah pulau jawa yg menyebabkan 7 Bandara ditutup. Ratusan penerbangan dibatalkan demi keselamatan penumpang. Kerugian materi pun tak bisa dihindari lagi.

Sekedar mengingat kembali kejadian yg pernah dialami oleh British Airways Flight 9 yg mengalami masalah mesin dalam penerbangan dari London menuju ke Brisbane yg melewati Selatan Pulau Jawa yg ternyata terdapat abu vulkanik hasil erupsi Gunung Galunggung. Mesin pesawat mati secara tiba2 yg setelah diselidiki ternyata akibat dari masuknya abu vulkanik ke dalam mesin pesawat. Kejadian yg terjadi pada tanggal 24 Juni 1982 ini menimpa Boeing 747-200 milik British Airways memaksa pesawat tersebut mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta. Seluruh penumpang dan kru pesawat selamat.

Pada saat itu teknologi dan prosedur dalam menangani volcanic ash belumlah seperti sekarang dimana sudah ada badan khusus yg memang hanya menagani volcanic ash. Sehingga dampak dari volcanic ash terhadap penerbangan bisa diminimalisir. Adalah “Volcanic Ash Advisory Centers” yg didirikan oleh ICAO yg memang khusus menangani masalah volcanic ash. Ada 9 VAAS yg menangani volcanic ash di seluruh dunia sesuai dengan zonanya masing2. Yaitu : Anchorage, Montreal, London, Washington, Toulouse, Tokyo, Wellington, Buenos Aires, dan Darwin. Nah kalo Indonesia termasuk dalam tanggung jawab zona Darwin, sehingga segala sesuatu yg berkaitan dengan volcnic ash di Indonesia, informasi yg didapat dari VAAS Darwin.

Nah, apabila terjadi gunung meletus, VAAS mengumpulkan data terkait dengan keselamatan penerbangan yg kemudian didistribusikan kepada NOTAM Office yg kemudian berdasarkan data tersebut, NOTAM Office menerbitkan pemberitahuan yg biasa dikenal dengan ASHTAM. Menurut ICAO Annex 15 Aeronautical Information Services, ASHTAM adalah a special series NOTAM notifying by means of a specific format change in activity of a volcano, a volcanic eruption and/ or volcanic ash cloud that is of significance to aircraft operations yg kalo dibahasa Indonesia in adalah NOTAM khusus dengan format tertentu yg memberitahukan tentang kegiatan gunung berapi dan/ atau awan abu vulknik yg memiliki pengaruh penting terhadap operasi penerbangan, seperti itulah kira2 pengertiannya. Format ASHTAM berbeda dengan NOTAM. Kalo mau tau formatnya gimana, monggo diintip di ICAO Doc. 8126 Aeronautical Information Services Manual di Chapter 6 Appendix A (6-A-17).

Bencana alam tidak bisa dicegah, namun setidaknya manusia bisa menghadapinya dengan bijaksana, termasuk juga dalam dunia penerbangan. Rugi sih tetep rugi, namun setidaknya kerugian bisa diminimalisir.

No comments:

Post a Comment

Pendaratan Pertama di Pulau Bintan

Mencoba mengenang kembali kisah dua puluh tahun yang lalu, saat dimana ane dan seorang teman berangkat meninggalkan Jakarta menuju ke Pulau ...