Wednesday, May 3, 2017

Admin Curhat...

Sodara2, alexander soewondo, yg adminnya ganteng dan keren itu mau curhat. Curhatnya tentang kesedihan ane tentang kebiasaan buruk oknum penumpang yg gak bisa tertib, yg gak menghargai penumpang yg lain, yg gak menghargai awak kabin, dan yg lebih parah lagi oknum penumpang yg gak memperdulikan keselamatan penerbangan.

Curhat dimulai setelah hitungan ketiga... ...satu... ...dua... ...tiga...

Dalam dua minggu terakhir, ane bolak balik Jakarta pake pesawat dengan empat maskapai yg berbeda. Maskapainya emang beda, tapi kelakuan oknum penumpang ya mirip2 aja.

Pertama, pada saat boarding, sudah ditentukan oleh pihak ground staff, ceritanya pake mamajemen boarding. Masuk ke pesawat diatur sesuai dengan nomor kursi, supaya tertib dan tidak berdesak-desakan. Ternyata tidak terlaksana dengan baik.

Kedua, pada saat sudah di dalam pesawat, ada beberapa oknum penumpang yg duduk bukan pada tempatnya. Mau gak mau mbak2 Pramugari turun tangan, mengatur tempat duduk penumpang sesuai yg tertera di boarding pass.

Ketiga, banyak penumpang yg bawa tas atau barang bagasi kabin yg ukurannya besar, sehingga menyulitkan pada saat akan meletakkan di tempat bagasi kabin di atas. Ya mau gak mau lagi, mbak2 pramugari dan ground staff mengatur penempatan barang2 yg gede2 itu.

Keempat, udah dapet tempat duduk, bukannya langsung duduk malah berdiri2 di lorong. Kan ngalingin jalan penumpang lain yg mau lewat.

Pertama sampai keempat, secara langsung menyebabkan pesawat delay. Sadar gak sadar, pesawat jadi delay gara2 kelakuan oknum penumpang tersebut.

Masih ada sodara2...

Kelima, sudah diumumkan berulang kali oleh mbak2 pramugari, "matikan hp". Masih banyak juga oknum penumpang yg sibuk smsan, update status di media sosial, WA2an, bahkan telpon2an.

Keenam, seharusnya hp mati selama berada dalam pesawat, lha ini koq pesawat mau mendarat udah ada yg ngidupin hp. Padahal mbak2 pramugari sudah mengingatkan berulang kali. Bahkan pada saat pesawat mendarat dan taxi menuju ke apron, sudah ada yg telpon2an.

Ketujuh, pada saat setelah mendarat dan pesawat taxi menuju ke apron, sudah ada penumpang yg buka safety belt dan berdiri untuk ngambil bagasi kabin yg diatas. Padahal pesawat belum berhenti. Buru2 amat sih Bro.

Kedelapan, ada juga oknum penumpang yg ambil majalah atau petunjuk keselamatan yg terdapat di depan kursi, pikir mereka mungkin untuk kenang2an. Tetep aja nyolong namanya.

Sepele sih, dan untungnya gak ketauan sama mbak2 pramugarinya. Ayolah sodara2 kita tertib dalam hal apa saja. Dari hal yg paling sepele sekalipun. Bukankah perilaku tertib dan menghargai orang lain adalah perilaku yg baik.

Semoga curhatan ane bermanfaat dan menjadi pelajaran berharga untuk kita semua...


No comments:

Post a Comment

Pendaratan Pertama di Pulau Bintan

Mencoba mengenang kembali kisah dua puluh tahun yang lalu, saat dimana ane dan seorang teman berangkat meninggalkan Jakarta menuju ke Pulau ...