Friday, October 25, 2013

Transponder

Artikel ini terinspirasi kejadian beberapa waktu yg lalu. Gara2 Transponder bermasalah, penerbangan tertunda. Lha, emang apa sih itu Transponder? Koq sampe segitunya, emang seberapa penting sih peranan Transponder terhadap penerbangan. Seperti biasa, ane akan jelaskan Transponder tidak dalam bahasa teknis, melainkan dalam bahasa alexander soewondo agar lebih mudah dipahami oleh temen2 yg memang awam di dunia penerbangan.

Transponder adalah singkatan dari Transmitter Responder. Transponder adalah alat yg dipasang di pesawat yg berguna untuk memberikan data (posisi, ketinggian, dan kecepatan pesawat) kepada Radar sebagai alat bantu ATC dalam memberikan pelayanan lalu lintas udara. Cara kerjanya sederhana aja Bos, antena radar memancarkan gelombang elektromagnetik dan ditangkap oleh transponder, transponder memberikan respon dengan mengirimkan gelombang elektromagnetik yg ditangkap oleh radar dan kemudian ditampilkan dalam bentuk target yg muncul di display radar.

Tidak hanya target yg muncul di display radar, namun ada tambahan label 4 angka yg bertujuan untuk membedakan setiap pesawat. Dengan kata lain, label 4 angka tersebut adalah identitas dari pesawat (penerbangan) tersebut. Kombinasi 4 angka tersebut diberikan oleh ATC kepada pilot dengan tujuan untuk memudahkan daam mengidentifikasi setiap pesawat. 4 angka tersebut dinamakan “sqwack number”.

Mekanismenya begini, ATC akan memberikan sqwack number ke pesawat pada saat memberikan ATC Clearance. Pilot akan memasukkan sqwack number tersebut pada peralatan di pesawat. ATC juga akan memasukkan data pesawat sesuai dengan sqwack number nya sehingga otomatis callsign pesawat akan muncul di display radar. Jadi kalo pilot salah memasukkan sqwack number, maka di display radar hanya akan muncul 4 angka, bukan callsign pesawat tersebut. ATC akan mengkonfirmasi ulang kepada pesawat sampai data yg dimasukkan benar. Dan ada satu lagi yg harus diketahui, angka yg digunakan untuk sqwack number adalah angka 0,1,2,3,4,5,6, dan 7 saja. Jadi tidak ada angka 8 dan 9.

Pemberian kombinasi angka atau sqwack number tidaklah sembarangan. Ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kesamaan kombinasi angka pada dua pesawat atau lebih. Caranya gimana? Gampang aja, untuk satu ATC Unit, angka yg sudah digunakan tidak boleh digunakan lagi pada pesawat lain. Dan untuk masing2 ATC Unit diberikan daftar sqwack number yg boleh digunakan dan berbeda dengan ATC Unit yg lainnya. Jadi Palembang dan Medan akan memiliki alokasi sqwack number yg tidak sama. Begitu juga Makassar dan Jakarta, pasti akan berbeda.

Dan tidak sesimpel itu juga Bos, masih ada lagi fungsi penting dari Transponder. Ada kode2 tertentu yg bisa memberitahukan kondisi pesawat tanpa si Pilot harus report kepada ATC. Semisal Emergency, Pilot menset transponder pada A7700, dan ATC menafsirkannya sebagai emergency. A7600 untuk communication failure dan A7500 untuk hijacking (pembajakan). Ini semua ada prosedur penanganannya masing2, Pilot dan ATC tau apa yg harus dilakukan dalam kondisi seperti ini.

Nah, trasponder itu gak hanya untuk menentukan posisi pesawat, namun juga bisa memberikan informasi mengenai kecepatan dan ketinggian, bahkan bisa dijadikan alat bantu membaca posisi pesawat terhadap pesawat yg lainnya agar tidak bertabrakan. Macem2 dan sangat membantu tugas ATC dalam memberikan pelayanan lalu lintas udara. Keselamatan lebih terjamin, penerbangan lebih efisien, dan pelayanan lalu lintas udara bisa lebih maksimal.
Nah, kembali ke paragraph pertama dimana ane bilang penerbangan tertunda akibat transponder bermasalah. Pilot tidak mau terbang lantaran ternyata peralatan trasponder di pesawatnya tidak bisa diset. Jadi angka nya gak bisa dirubah. Sebenarnya sih, transpondernya tetep berfungsi dan bisa ditangkap oleh radar, namun angkanya tidak bisa dirubah. Lha...??? Trus masalahnya dimana?

Gini bos, dalam penerbangan tersebut, apabila terjadi emergency, communication failure, atau hijacking, maka Pilot tidak dapat menset trasponder ke kombinasi angka2 yg ane sebutin di atas tadi. artinya itu sudah melanggar aturan, walaupun tidak terjadi apa2 dan penerbangan selamat, tetep aja itu salah.  Jadi adalah wajib bagi pilot untuk menolak terbang apabila transponder bermasalah. Bukan hanya karna aturan, namun ini demi keselamatan semua.

Ane rasa ini gak begitu lengkap, namun setidaknya inilah gambaran umum dari transponder. Semoga bermanfaat...

4 comments:

  1. om... info yang berguna dan mantap bagi inyong.. kalo boleh saran pake gambar dunk... biar gak membayangkan ke mana mana... salam mas bedjo...

    ReplyDelete
  2. hi hi hi... makasih om atas perhatiannya... cuma kalo mau poto mesti naik ke pesawat, ane takut ntar mbak2 pramugari pada jatuh cinta sama ane...

    ReplyDelete
  3. Kenapa cuma sampe 7?? 8 & 9 kenapa ??

    ReplyDelete
  4. Mr Heru Adi : sistemnya memang begitu mas...
    kalo mau di tambah dengan angka 8 dan 9, artinya perangkat di dart dan di pesawat harus dirubah juga, menyesuaikan sistem yg baru...

    ReplyDelete

Pendaratan Pertama di Pulau Bintan

Mencoba mengenang kembali kisah dua puluh tahun yang lalu, saat dimana ane dan seorang teman berangkat meninggalkan Jakarta menuju ke Pulau ...